SUMEKS.CO – Warisan kuliner Kota Palembang juga ada beraneka ragam makanan manis, yang selalu disajikan pada hari besar keagamaan maupun acara adat. 

Saat lebaran baik Idul Fitri maupun Idul Adha, ada beberapa makanan berupa kue basah yang dipastikan menghiasi hidangan jamuan warga Palembang. 

Diantaranya, kue lapis legit, kue maksuba, kue delapan jam dan kue engkak ketan serta beberapa kue basah lainnya. 

1. Bolu Kojo

Kue bolu khas Palembang ini berwarna hijau dengan aroma wangi pandan, rasanya manis legit. Kue satu ini banyak disajikan saat hari lebaran. Nama kojo diambil dari bentuk kue yang mirip bunga kamboja berwarna hijau dan cocok disajikan bersama dengan minuman hangat maupun dingin.

2. Maksuba

Kue khas Palembang dengan rasa manis dan legit berwarna kuning dan bergaris garis tidak rata menjadi ciri Maksuba. Sering dibilang mirip dengan lapis legit, namun berbeda jauh. Dari segi rasa dan cara membuatnya, kedua kue ini sangat berbeda. 

Maksuba merupakan campuran dari mentega , susu kental manis, telur bebek, vanilla essence dan gula.  Tidak terlalu sulit membuat Maksuba, namun perlu ketelatenan dan kesabaran dalam menuangkan adonan ke loyang sedikit demi sedikit untuk mendapatkan tampilan yang cantik.

3. Delapan Jam

Nama Delapan Jam, diberikan dari lama pembuatan kue khas Palembang ini. Dimana proses masaknya membutuhkan waktu 8 jam.

Untuk mendapatkan tingkat kematangan dan warna kue yang sempurna dibutuhkan lebih dari 8 jam. 

Delapan jam juga menjadi sajian wajib pada hari raya dengan dengan rasa gurih dan legit yang lembut.

Bahan dasar untuk pembuatan Delapan Jam hampir mirip dengan Maksuba. Namun pada pengolahannya tidak berlapis melainkan langsung dalam satu adonan penuh yang dikukus sampai 8 jam. Kemudian masuk dalam proses dipanggang untuk mengeringkan airnya.

Setiap loyang besar dihargai berkisar Rp300.000 per Loyang bisa dibeli sekaligus untuk oleh-oleh atau snack saat berlibur di Palembang. 

4. Engkak Ketan

Kue dengan penampilan mirip dengan lapis legit dan maksuba ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu seperti tekstur yang nampak lebih rapi dan padat. Rasa ketan yang khas berpadu dengan manisnya susu kental manis, dan gula ditambah santan membuat rasa engkak ketan terbilang unik.

Penyajiannya juga biasa tergabung dengan jenis kue basah lainnya yang sering dijadikan jamuan saat hari raya. Harga pasaran perloyang sekitar Rp275.000. 

5. Lapis Legit

Lapis Legit merupakan kue basah khas Palembang dengan bentuk garis-garis rapi dengan tektur yang lebih kering dibanding kue basah lainnya.

Bahan dasar pembuatan juga mirip dengan maksuba, bedanya hanya lapis legit menggunakan campuran tepung terigu. Diberi nama Lapis Legit karena pada proses pembuatannya dipanggang per lapis dan memiliki rasa yang dominan legit.

6. MakJoLa 

Kue basah khas Palembang satu ini merupakan perpaduan antara  kue basah Maksuba, Bolu Kojo dan Lapis Legit.

Kombinasi antara ketiga kue basah ini dipadukan sehingga menciptakan rasa yang tebilang unik, kue ini cocok untuk yang mau mencoba tiga kue khas Palembang sekaligus. Untuk harga perloyang dipasaran kota Palembang mulai dari Rp300.000.

7. Dodol Agar

Cemilan manis Dodol Agar, merupakan bagian dari kue basah khas Palembangg. Dodol Agar dijadikan kudapan untuk menyambut tamu dan sering juga muncul di hari raya maupun acara-acara besar.

Kue yang terbuat dari bahan utama agar-agar ini dibuat dengan rasa mirip dodol yang cenderung bertekstur padat dengan cita rasa manis gurih yang lezat.

8. Lapis Kojo

Salah satu kue basah yang legit khas Palembang adalah Lapis Kojo. Berbeda dengan Kue Kojo, pembuatannya mirip dengan Maksuba yakni perlapis.

Lapis Kojo juga banyak disajikan waktu perayaan hari besar seperti idul fitri. Memiliki warna hijau bertekstur lembut. Warna hijau dari daun pandan dan daun suji. Untuk harga yang dipasarkan mulai dari Rp300.000 perloyang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *