Museum Sultan Mahmud Badaruddin II dibangun antara tahun 1821 sampai 1824. Secara khusus menampilkan sejarah kota Palembang mulai dari masa Sriwijaya sampai dengan Kesultanan Palembang. Museum ini awalnya merupakan keraton milik kesultanan Palembang bernama Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo yang dulu bangunannya sebagian besar berbahan kayu dan kemudian berubah menjadi kediaman Residen Belanda J.L van Sevenhoven. Sekarang dipergunakan sebagai Museum Sultan Mahmud Badruddin II. Sesuai dengan namanya, Museum ini lebih banyak menampilkan benda-benda peninggalan Kesultanan Palembang. Di dalam museum ini terdapat berbagai jenis koleksi dari arkeologi, etnografi, biologi, seni dan terutama koleksi mata uang hingga berbagai macam prasasti.