(Foto/www.kisahweb.com)
PALEMBANG – Kota Palembang memiliki banyak nama Jalan dan daerah yang tak jarang dari nama tersebut tersirat makna kisah sejarah dan asal-usul yang berkaitan dengan pemberian nama. Salah satunya ialah Jalan Puteri Kembang Dadar Kel Bukit Lama, Kec Ilir Timur I Palembang.
Nama Puteri Kembang Dadar sudah sangat melegenda di Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang, terlebih saat mengunjungi taman makam Bukit Siguntang. Puteri Kembang Dadar merupakan salah satu keturunan Raja-raja Sriwijaya yang juga dimakamkan di Bukit Siguntang.
Pemberian nama jalan dengan mengambil nama salah satu keturunan raja Sriwijaya tentu saja memiliki kisah saat zaman dahulu. Untuk nama Puteri Kembang Dadar sendiri memiliki arti secara etimologi yaitu Puteri adalah seorang perempuan, Kembang adalah bunga atau karunia alam yang digemari, dan Dadar bermakna ujian.
Mengutip dari TribunNews, secara harfiah Puteri Kembang Dadar bermakna puteri yang dimuliakan dan dikagumi karena mampu menahan ujian dan segala macam cobaan karena kesaktiannya. Asal-usul Puteri Kembang Dadar menurut versi para warga yang tinggal di sekitar Bukit Siguntang mengatakan bahwa Puteri Kembang Dadar merupakan Puteri yang turun dari Kayangan.
Suharyadi Basri penjaga makam di Bukit Siguntang yang menceritakan asal-usul Puteri Kembang Dadar berasal dari kayangan dan menjelaskan arti nama tersebut. “Puteri Kembang Dadar salah satu puteri yang turun dari kayangan, nama puteri kembang dadar artinya putri cantik tiada tara atau puteri rambut panjang,” ucapnya.
Dahulu masyarakat sini sering melihat kereta kencana Putri Kembang Dadar lewat. “Banyak warga yang yang mendengar ada suara, melihat kuda dan kereta, tetapi tidak ada orangnya,”
“Jadi diberilah nama Jalan tersebut Putri Kembang Dadar,” ujarnya.
Nama jalan ini sudah sejak lama diberikan mengingat lokasi jalan tersebut berdekatan dengan makam bukit siguntang, dilokasi tersebut terdapat nama makam Putri Kembang Dadar.
“Jauh sebelum saya lahir nama jalan ini sudah disebut warga sebagai Jalan Putri Kembang Dadar, karena memang lokasi jalan tepat di sebelah makam,” jelasnya.
Makan ini sendiri telah berada di area makam Bukit Siguntang dari abad ke 12 sesudah masehi.